Bagaimana Perusahaan Mengambil Keputusan Pengurangan Karyawan
Angka di Balik Keputusan Berat
Ketika mendengar berita PHK massal di perusahaan teknologi, manufaktur, atau sektor lainnya, sering kali yang terlintas adalah dampak kemanusiaan. Namun, jauh sebelum surat pemberhentian diterbitkan, tim manajemen dan keuangan telah melakukan serangkaian analisis matematis.
Formula Dasar PHK
Salah satu model matematika paling sederhana yang digunakan dalam analisis PHK adalah persamaan biaya-manfaat dasar:
Meski terlihat sederhana, penerapannya sangat kompleks karena "Nilai Output Karyawan" tidak hanya sekadar gaji dan tunjangan. Perusahaan menggunakan berbagai pendekatan matematis untuk mengukur nilai ini, di antaranya:
-
Model Produktivitas LangsungMengukur output langsung dari seorang karyawan, seperti jumlah unit yang diproduksi, kode yang ditulis, atau penjualan yang dihasilkan.
-
Analisis Kontribusi MarjinalMenghitung tambahan pendapatan atau penghematan yang dihasilkan dari keberadaan seorang karyawan.
-
Pendekatan Alokasi Nilai PerusahaanMembagi total nilai perusahaan dengan kontribusi relatif dari setiap departemen dan individu.
Mencari Titik Keseimbangan
Matematika kalkulus memegang peranan penting dalam keputusan PHK. Perusahaan berusaha menemukan titik optimal, di mana pengurangan karyawan memberikan penghematan maksimal tanpa mengorbankan produktivitas secara signifikan.
Misalkan perusahaan memiliki fungsi biaya C(n) dan fungsi pendapatan R(n) yang bergantung pada jumlah karyawan n. Laba perusahaan dapat dimodelkan sebagai:
Untuk memaksimalkan laba, perusahaan mencari n di mana turunan pertama P'(n) = 0 dan turunan kedua P''(n) < 0:
Artinya, perusahaan akan mengurangi karyawan hingga titik di mana pendapatan marjinal dari karyawan terakhir sama dengan biaya marjinalnya.
Mengukur Risiko PHK
Tak hanya menggunakan model deterministik, perusahaan juga menerapkan model probabilistik untuk menganalisis risiko dan ketidakpastian dalam keputusan PHK. Salah satunya adalah model Monte Carlo, yang mensimulasikan ribuan skenario berbeda untuk melihat dampak jangka panjang dari keputusan PHK.
Dengan model ini, perusahaan bisa menghitung probabilitas terjadinya berbagai dampak, seperti:
- Penurunan produktivitas melebihi 15%
- Kehilangan pelanggan akibat penurunan kualitas layanan
- Risiko hilangnya institutional knowledge (pengetahuan yang terakumulasi dalam organisasi)
Teori Permainan dalam PHK
Teori permainan (game theory), cabang matematika yang mempelajari interaksi strategis, juga diterapkan dalam keputusan PHK. Perusahaan harus mempertimbangkan bagaimana kompetitor akan bereaksi terhadap langkah mereka.
Misalnya, jika perusahaan A melakukan PHK massal di divisi riset dan pengembangan, perusahaan B mungkin akan meningkatkan investasi di bidang tersebut untuk mendapatkan keunggulan.
Optimasi Multi-Objektif
Keputusan PHK modern tidak hanya berfokus pada efisiensi biaya, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti:
- Meminimalkan dampak negatif terhadap budaya perusahaan
- Mempertahankan keahlian kunci dan pengetahuan institusional
- Memenuhi kebutuhan kapasitas di masa depan
- Menjaga reputasi perusahaan
Siapa yang Dipertahankan?
Ketika keputusan PHK telah diambil, pertanyaan berikutnya adalah: siapa yang akan dipertahankan? Perusahaan menggunakan berbagai pendekatan algoritmik, seperti:
-
Analisis Klaster (Cluster Analysis)Mengelompokkan karyawan berdasarkan berbagai metrik kinerja dan mengidentifikasi kelompok dengan performa rendah.
-
Scoring ModelsMemberikan skor terhadap karyawan berdasarkan berbagai kriteria dengan bobot tertentu, seperti:
- Kinerja (40%)
- Keahlian teknis (25%)
- Keahlian yang langka (20%)
- Masa kerja (10%)
- Fleksibilitas peran (5%)
-
Algoritma Optimasi Sumber DayaMenggunakan teknik seperti linear programming untuk mengoptimalkan alokasi karyawan berdasarkan kebutuhan bisnis.
Menghitung Biaya Tersembunyi PHK
Keputusan PHK juga memiliki biaya tersembunyi yang sering diabaikan, seperti:
- Biaya rekrutmen di masa depan
- Kurva pembelajaran karyawan baru
- Dampak pada loyalitas karyawan
- Hilangnya pengetahuan tacit
Semua faktor ini dimasukkan dalam Net Present Value (NPV) keputusan PHK:
Kesimpulan
Matematika di balik keputusan PHK mencerminkan kompleksitas bisnis modern. Dari model biaya-manfaat sederhana hingga simulasi Monte Carlo, perhitungan ini menawarkan kerangka objektif dalam situasi yang seringkali emosional.
Namun, pada akhirnya, meski matematika memberikan dasar yang kuat, implementasinya tetap membutuhkan kebijaksanaan manajemen. Model terbaik sekalipun tidak dapat sepenuhnya menangkap kompleksitas sumber daya manusia dan dampak jangka panjang dari keputusan pengurangan karyawan.
Catatan: Artikel ini memberikan penjelasan umum tentang pendekatan matematis yang mungkin digunakan dalam PHK. Adapun model dan perhitungan yang dijelaskan merupakan perkiraan dan gambaran teoritis, bukan standar umum yang diterapkan oleh setiap perusahaan. Setiap perusahaan tentunya memiliki pendekatan, pertimbangan, dan metode pengambilan keputusan yang berbeda-beda.